اللّهُ نُورُ السّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ
فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزّجَاجَةُ كَأَنّهَا
كَوْكَبٌ دُرّيّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مّبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لاّ
شَرْقِيّةٍ وَلاَ غَرْبِيّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيَءُ وَلَوْ لَمْ
تَمْسَسْهُ نَارٌ نّورٌ عَلَىَ نُورٍ يَهْدِي اللّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَآءُ
وَيَضْرِبُ اللّهُ الأمْثَالَ لِلنّاسِ وَاللّهُ بِكُلّ شَيْءٍ عَلَيِمٌ
Q.S An-nur Allah subhanallahu Wata`ala mengumpamakan Ar Rasul SAW adalah sebagai cahayanya. Sebagaimana di dalam firman-Nya
اللّهُ نُورُ السّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
Q.S An-nur Allah subhanallahu Wata`ala mengumpamakan Ar Rasul SAW adalah sebagai cahayanya. Sebagaimana di dalam firman-Nya
اللّهُ نُورُ السّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
Allah subhanallahu wata`ala menerangi langit dan bumi…
Al-Imam Ibn Abbas ra salah seorang dari
sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yang dikenal paling mulia
Tafsirnya mengatakan makna NUR disini adalah Muhammad Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam
Allah menerangi Langit dan bumi dengan Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ
Perumpamaan cahaya Nya ini bagaikan lampu pelita yang di dalamnya ada cahaya yang menyala. Cahaya yang menyala ini di tafsirkan oleh al Imam sayyidina ibn Abbas ra adalah sanubari Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang menyala dan menerangi seluruh manusia dan seluruh alam dengan kelembutan Allah dengan rahmatan lil `alamin
Perumpamaan cahaya Nya ini bagaikan lampu pelita yang di dalamnya ada cahaya yang menyala. Cahaya yang menyala ini di tafsirkan oleh al Imam sayyidina ibn Abbas ra adalah sanubari Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang menyala dan menerangi seluruh manusia dan seluruh alam dengan kelembutan Allah dengan rahmatan lil `alamin
لْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ
Dan pelita itu di tutupi oleh kaca
Dan pelita itu di tutupi oleh kaca
الزّجَاجَةُ كَأَنّهَا كَوْكَبٌ دُرّيّ
Kaca tadi diumpamakan oleh sayyidina Ibn Abbas ra adalah DADA Muhammad
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang telah di cuci oleh malaikat,
karena menurut al-Imam ibn Abbas ra tidak ada barang yang di cuci
langsung di alam baik bumi ataupun di langit dan seluruh alam ini oleh
malaikat jibril as terkecuali DADA Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam.
Kaca tersebut bagaikan bintang mutiara yang terang benderang dari
mulianya dan dari sucinya yaitu Dada Muhammad Rasulullah shalallahu
alaihi wasallam yang menjaga dan menampung 6.666 ayat Al-Quraniyyah yang
apabila satu saja ayat turun maka akan hancurlah dan berantakanlah
gunung dari takutnya kepada Allah subhanallahu wata`ala.
Akan tetapi semua ayat tersebut di tampung oleh sanubari Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مّبَارَكَةٍ
Dinyalakan dari pohon mubarakah. Syajarotun Mubarakah di tafsirkan oleh
al Imam Ibn Abbas ra adalah keturunan Nabi Allah Ibrahim as yaitu
satu-satunya keturunan yang paling banyak menjadi anbiya dan Rasul dari
sebagian besar para nabi di bani israil adalah keturunan Nabi Ibrahim
as.
مّبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لاّ شَرْقِيّةٍ وَلاَ غَرْبِيّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيَءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ
Cahaya yang terang benderang tersebut seakan-akan sudah sangat terang benderang walaupun belum dinyalakan.
Seandainya tidak dinyalakan pun cahaya tersebut akan terang benderang.
Di tafsirkan oleh al Imam ibn Abbas ra bahwa cahaya tersebut adalah
RISALATUNNABI Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Seandainya beliau shalallahu alaihi wasallam diutus tidak membawa
RISALAH Tetap saja cahaya beliau saw akan TERANG BENDERANG di alam
نّورٌ عَلَىَ نُورٍ
Cahaya di atas semua Cahaya.
Diatas semua
cahaya para Nabi dan rasul puncaknya adalah cahaya Muhammad Rasulullah
saw, yang di ciptakan Allah, penciptanya adalah Allah swt, yang
menginginkan beliau saw terang benderang nya adalah Allah swt
maka
terjadilah penciptaan yang pertama yaitu CAHAYA NABAWI MUHAMMADI
SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM maka berpecah-pecahlah alam dari sumber
tersebut cahaya beliau shalallahu alaihi wasallam.
Maka
terjadilah alam, terjadilah bumi, terjadilah matahari, berputarlah bumi
dan terjadilah siang dan malam, maka berpecah-pecahlah dan terjadilah
masing-masing makluk-Nya Allah yang bergerak dan yang diam , yang cair
dan yang padat , yang terlihat dan yang tidak terlihat , masing-masing
dengan sifatnya , masing-masing dengan warnanya, masing-masing dengan
keindahannya, masing-masing dengan kebesarannya , masing-masing dengan
tugasnya, terciptalah para malaikat , terciptalah surga dan seluruh
makhluk Nya Allah dan terbukalah daripada Alam semesta ini yang
bersumber dari نّورٌ عَلَىَ نُورٍ , cahaya diatas semua cahaya.
Maka beruntunglah mereka yang menjadikan cahaya tersebut ada di SANUBARInya, cahaya dari sumber seluruh alam semesta ini.
bahagialah aku
dan kalian yang telah menerima cahaya mubarakah tersebut, maukah kalian
terima cahaya mubarakah ini di sanubari kalian wahai yang membaca,
jadikanlah sanubari kalian ini sebagai tempat untuk terang benderangnya
Cahaya Muhammadi Shalallahu alaihi wasallam yang akan menerangi kita
kelak di kehidupan ini, menerangi kita kelak di Alam barzakh dan alam
Kubur, menerangi kita kelak di hari kiamat, sehingga di saat orang-orang
yang membawa cahaya ini di dalam sanubarinya sehingga ia mencintai
beliau shalallahu alaihi wasallam dan menjadikan anggota tubuhnya
berjalan dengan Sunnah beliau shalallahu alaihi wasallam, Maka terang
benderanglah anggota tubuhnya, terang benderanglah sanubarinya, terang
benderang lah ia di alam kubur, terang benderanglah ia di yaumul kiamah.
Sehingga API
NERAKA MENJERIT ketia ia melewatinya, bukan ia yang menjerit ketika
melewati API NERAKA, namun API NERAKA yang menjerit dan berkata : "
Lewatlah dengan cepat wahai hamba Allah, karena cahaya kalian membakarku
"
Cahaya Muhammadi shalallahu alaihi wasallam. Merekalah adalah orang-orang yang TERPILIH
semoga aku dan kalian termasuk di dalamnya .
Aamiin
Sumber : Sulthonul Qulb Habib Munzir alaihi rahmatullah
Sumber : http://www.sarkub.com/2015/allah-swt-menerangi-langit-dan-bumi-dengan-muhammad-rasulullah-saw/#ixzz3TzUaVQDS